in

Tabasun, Saling Besanan Antar Alumni Ngruki

Pondok Ngruki sudah bukan lagi menjadi pondok yang berusia belia. Tidak perlu melihat di buku sejarah kapan pondok ini didirikan, cukup melihat dari profil alumninya saja kita semua dapat menyimpulkan berapa kira-kira usianya.

Beberapa asatidz yang berasal dari alumni Ngruki di tahun ini telah memasuki usia pensiun, satu persatu bahkan sudah memenuhi panggilan Allah (wafat) dengan meninggalkan ilmu yang insyaallah bermanfaat.

Pada periode kepengurusan Ikatan Alumni Ponpes Islam al-Mukmin (Ikappim) kali ini, dua pengurus di pucuk pimpinan melangsungkan pernikahan untuk putra/putrinya. Istimewanya para alumni ini memilihkan menantu dan besan dari sesama alumni Ngruki, bahasa guyonannya tabasun (saling besanan) hehehe.

Walimatul ‘urs pun menjadi sarana pra-muktamar yang seru. Tidak hanya dihadiri oleh para pengurus Ikappim, melainkan juga alumni lain di lintas angkatan.

Besanan dengan sesama alumni Ngruki belakangan semakin jamak terjadi, rupanya seperti inilah di antara cara menjaga ‘Gen Pejuang’ (tagline muktamar 2020) yang diajarkan oleh para senior alumni kepada keluarga dan para juniornya.

Seiring dengan banyaknya sesama alumni Ngruki yang melangsungkan pernikahan, biodata alumni yang siap menikah pun terus berdatangan di Group Whatsapp alumni Ngruki, berharap mendapatkan pasangan sesama alumni yang memiliki visi sama dalam berkeluarga.

Atas berlangsungnya pernikahan putra/putri pengurus Ikappim. Kami mendoakan “Barakallahu likulli wahidin minhuma, wabaraka ala kulli wahidin minhuma, wajama’a bainahuma fikhair.” Semoga Allah melimpahkan barakah atas pernikahan mereka.

Jangan Buta Sejarah

Santri Itu Penulis